JAS MERAH YANG HILANG

INDONESIA, KARENA NEGERIKU KAU TETAP NEGERIKU.

Kata orang-orang, Indonesia negeri yang besar dan kaya sumber daya alam. Faktor itu seharusnya dapat mebuat masyarakat hidup sejahtera, itu harapan semua orang. Bung Karno mengajarkan “JAngan pernah Sekali-kali MElupakan sejaRAH” atau biasa disebutnya (JAS MERAH), kenapa ia menyingkat perkataan yang sesederhana itu menjadi sesimpel mungkin. Menurt gw seperti ini, supaya Warga Negara Indonesia baik pejabat, elite politik atau siapakah mereka yang lahir dan besar disini. Harus menapak tilas keberadaan aktor-aktor besar dalam perjuangan bangsa ini untuk mendapatkan kemerdekaan. Jangan sia-siakan jasa-jasa mereka, kakek nenek kita yang susah payah berjuang sampai kematian menjelang, untuk siapa? Semua pengorbanan itu hanya untuk kita anak, cucu dan keturunan-keturunannya. Sekarang kita hidup di zaman yang merdeka, bebas tak ada lagi penjajah disini tapi apa yang dirasakan orang-orang kecil seperti kita rakyat biasa ini. Penjajah itu masih ada tetapi dalam jiwa orang Indonesia. Penegakkan hukum yang amburadul, rakyat kecil menanggung kebiadaban pejabat Negara, mereka sering dijadikan tumbal demi uang dan uang.  Susah menjadi pahlawan di negeri ini, sebab mereka akan dianggap sebagai musuh bagi para pemangku kekuasaan di negara ini.

Hampir tak pernah kita dengar lagi seruan-seruan yang membuat rakyat semangat seperti pidato Bung Karno yang selalu menggelegar, membuat masyarakat ikut merasakan api yang berkobar di dalam jiwa, seperti cambuk yang menyemangati setiap insane. Kami rindu kamu Bung, rindu ketegasanmu, rindu semangatmu, rindu segalanya tentangmu. Apakah kamu akan terlahir kembali dalam wujud tubuh yang lain? Dimana kami harus menemukanmu bung? Kini orang-orang serakah, rakus dan berjiwa binatang yang menduduki dan mendapat peranan semua berdalih untuk kesejahteraan rakyat. Bibit warga negara yang mempunyai bakat besar untuk negeri ini ditenggelamkan dengan segala cara. Kalau saya boleh memilih di antara zaman yang telah dilewati bangsa ini sampai sekarang, Saya memilih zaman perang!, saat itu yang membuat  bangsa ini bersatu kemudian nama Indonesia menjadi sebuah negara.